KELAS 2 TEMA 3 SUBTEMA 1 PB 5 (B.INDO/PJOK/PPKN)

KELAS 2 PEMBELAJARAN 5 TEMA 3 SUBTEMA 1 (B.INDONESIA/PPKN/PJOK)

1. B.INDONESIA DAN PJOK

BERMAIN KUCING KUCINGAN 



Kucing-kucingan adalah permainan yang sederhana dan mengasyikkan yang di seluruh penjuru dunia. Permainan ini biasa disebut “kejar-kejaran”, “polisi-polisian”, dan sebutan-sebutan lainnya. Meski biasa dimainkan oleh anak-anak, permainan ini juga bisa dimainkan oleh orang dewasa! Baca penjelasan di bawah ini untuk mempelajari cara bermain kucing-kucingan.

A. Pahami alur permainan. Salah satu peserta menjadi “kucing”, dan bertugas untuk menyentuh peserta lain. Ketika Anda disentuh oleh peserta yang menjadi “kucing”, Anda kemudian berperan sebagai “kucing”. Tugas Anda sekarang adalah menyentuh peserta lain. Permainan usai setelah semua peserta memutuskan untuk berhenti, atau ketika sejumlah peserta telah menjadi “kucing.”

B. Tentukan peserta yang menjadi “kucing”. Orang ini akan mengejar dan mencoba menyentuh peserta lain. Peserta yang disentuh akan menjadi “kucing”, dan peserta yang menjadi “kucing” sebelumnya harus lari agar tidak disentuh balik. Banyak peserta yang akan mendapat giliran menjadi “kucing”. Untuk menentukan dengan cepat siapa yang menjadi “kucing” pertama, cukup undi dengan hompimpa atau secara sukarela. Peserta yang terpilih harus mengatakan “aku kucing,” dan peserta lain harus mengetahuinya.

C. Pilih area bermain. Tentukan batas area bermain agar peserta yang bukan “kucing” tidak bisa berlari terlalu jauh. Jika areanya semakin kecil maka akan semakin sulit untuk menghindari peserta yang menjadi “kucing”. Pilih tempat yang cocok digunakan untuk berlari dan aman apabila peserta terjatuh, misalnya lapangan berumput atau berpasir.

  • Misalnya, jika dimainkan di taman bermain, sepakati untuk hanya bermain di area yang berkerikil dan bertanah. Tanah yang berumput dan trotoar tidak termasuk area permainan.
D. Tentukan “zona aman”. Perosotan yang ada di taman, pohon, bangku, atau area yang ditandai dengan kerucut, bisa digunakan sebagai “zona aman”. Ketika berada di area ini, Anda aman dari sentuhan peserta yang menjadi “kucing”.
  • Agar permainan terus berjalan, tentukan batas waktu bagi peserta untuk berada di “zona aman.” Misalnya, peserta harus keluar dari “zona aman” setelah 10 atau 30 detik. Batas waktu “zona nyaman” sebaiknya cukup untuk membuat “kucing” mengejar peserta lain, tetapi tidak terlalu lama sehingga permainan terhambat

E. Berhitung untuk memberi waktu bagi peserta lain berlari. Peserta yang menjadi “kucing” akan berhitung sampai 10 untuk memberi waktu bagi peserta lain untuk menjauh. Setelah selesai berhitung, “kucing” lalu akan berteriak “Mulai!” atau “Siap atau tidak, aku datang!” dan mulai mengejar peserta yang lain. Peserta yang lain akan lari dan menghindari “kucing” tersebut. Jika Anda didekati oleh peserta yang menjadi “kucing,” coba untuk berlari ke “zona aman.”

2. PPKN 

NILAI PANCASILA UNTUK ANAK ANAK DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI 

1. Mengajak anak beribadah bersama

Sila pertama Pancasila mengandung nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Orang tua bisa mulai mengenalkan dan mengajarkan anak tentang agama sejak dini. Untuk balita, salah satu cara termudah mengenalkan anak dengan agama dan Tuhan adalah dengan mengajaknya beribadah bersama. Moms dan Dads juga bisa membiasakan berdoa di setiap aktivitas Si Kecil, misalnya sebelum makan, tidur, atau bermain.

2. Berkunjung ke rumah saudara, teman, atau tetangga

Mengajak Si Kecil berkunjung ke rumah sanak saudara, teman, atau tetangga merupakan salah satu cara menumbuhkan nilai Pancasila pada balita dengan menanamkan karakter simpati dan empati pada diri anak. Selain itu, Anda juga bisa mengajarkan Si Kecil menghibur temannya yang sedang sedih, menolong teman, dan lain sebagainya. Kebiasaan ini lambat laun akan menjadikan anak tumbuh dengan jiwa kemanusiaan yang tinggi.

3. Mengajak anak bermain bersama

Sila ketiga Pancasila mengandung makna persatuan. Dalam hal ini, orang tua perlu membiasakan anak untuk rukun, termasuk dengan temannya bemain. Ajak anak bermain bersama teman seusianya tanpa membedakan status sosial. Jangan lupa juga untuk mengajarkan Si Kecil tentang kebersamaan, misalnya dengan mengajak anak dan temannya menikmati kue buatan Anda bersama. Selain membuat anak-anak senang, hal ini juga akan mengajarkan balita pentingnya kebersamaan.

4. Memberikan anak kesempatan untuk memilih sesuai keinginannya

Moms dan Dads bisa mulai memberikan kebebasan atau kesempatan untuk anak dalam menentukan keinginannya. Mulailah dari hal yang sederhana dan mudah dipahami Si Kecil, misalnya menanyakan pada anak tentang menu makanan yang ia mau untuk hari ini. Si Kecil mungkin akan mengungkapkan keinginannya disertai dengan alasan mengapa ia menginginkan makanan tersebut. Moms juga bisa memberikan kesempatan Si Kecil memilih pakaian yang ingin ia kenakan setelah mandi. Tidak usah khawatir, Anda pun tetap bisa memberikan masukan apa yang sebaiknya dipakai Si Kecil. Dengan begitu, Anda mulai membiasakan anak berpendapat dan mendengarkan pendapat orang lain.

5. Berbagi dengan teman

Keadilan merupakan makna penting dalam sila kelima Pancasila. Moms bisa membiasakan anak untuk berbagi dengan orang lain. Contoh sederhana, misalnya berbagi mainan atau makanan dengan teman. Ingatkan selalu Si Kecil untuk bersikap adil terhadap semua teman, bergantian dan bergiliran untuk memainkan suatu permainan, tidak membedakan teman, mau bermain bersama dengan semua teman, semua hal tersebut akan menjadikan anak terbiasa untuk hidup adil dalam segala aspek kehidupan.

Comments

Popular posts from this blog

KELAS 2 TEMA 3 SUBTEMA 1 PB 2 (PJOK/B.INDO/PPKN)

Kelas 2 (Tema 1 Subtema 2 PB 1)

Kelas 2 (Tema 1 Subtema 2 PB 2)